#HaiSobatDitjenSPPR
Jakarta – Telah dilaksanakan pertemuan antara Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR), LX Korea, EGIS, dan PT Deira Sygisindo pada Rabu (15/10). Adapun topik yang dibahas pada kesempatan ini meliputi pemaparan status dan hasil kegiatan pilot project Pemodelan 3D Hak Milik Satuan Rumah Susun (HMSRS).
Direktur Jenderal SPPR, Virgo Eresta Jaya, mengungkapkan bahwa Ditjen SPPR telah membuat konstruksi model strata title 3D yang mencakup 16.743 HMSRS pada 18 apartemen di wilayah Indonesia. “Kami berharap LX Korea dan EGIS dapat memberikan masukan agar model ini memenuhi standar internasional dan dapat segera diaplikasikan pada keseluruhan 630.376 HMSRS,” ujarnya.
Direktur Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, Hendy Pranabowo, menyampaikan bahwa 3D cadastre sangat dibutuhkan di masa depan. Sebab, pembangunan tidak hanya dilakukan di permukaan tanah, tetapi juga dilakukan pada ruang atas dan bawah tanah. Dengan demikian, pemetaan 2D harus berevolusi menjadi 3D.
Pada kesempatan ini, Hendy turut menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan lembaga internasional untuk mewujudkan modernisasi sistem kadastral di Indonesia. “Modernisasi tidak hanya berkaitan dengan teknologi, tetapi juga integritas data, kolaborasi antar sektor, serta keberlanjutan sistem administrasi pertanahan,” ungkapnya.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan paparan status dan hasil kegiatan pilot project Pemodelan 3D HMSRS yang disampaikan oleh Kepala Subdirektorat Pengukuran dan Pemetaan Ruang, Albertus Yogo Dwi Sancoko beserta perwakilan PT Deira Sygisindo, Fakhrurrazi.
#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajudanModern
#DitjenSPPR
#DitjenSPPR2025
#ditjenspprberkualitas
