Jakarta – Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan melalui Direktorat Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan sukses menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kegiatan Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah (ZNT) Program Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP) Tahun 2025. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini ditutup secara resmi pada Sabtu (1/11).
Bimtek ini diikuti oleh pegawai Kementerian ATR/BPN, Kantor Wilayah BPN Provinsi, Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota lokasi kegiatan ILAS, serta pihak ketiga pemenang lelang. Kegiatan ini juga ditandai dengan penandatanganan kontrak antara Kementerian ATR/BPN dengan pihak ketiga penyedia jasa, yaitu PT GeoSpatial Info Dinamika (Kota Madiun), PT Webgis Indonesia (Kabupaten Sintang), serta PT Geotrav Bhuana Survey (Kabupaten Sambas dan Melawi).
Dalam salah satu arahannya, Direktur Jenderal PTPP, Embun Sari, menekankan pentingnya keadilan dalam pelayanan pertanahan. “Harus menggunakan nilai tanah agar ada keadilan dalam pengenaan tarif pelayanan pertanahan. Itu utamanya,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan, Yuliana, memaparkan tujuan dan harapan utama dari kegiatan ini, yakni untuk meningkatkan cakupan zona nilai tanah di seluruh Indonesia. Beliau menyebutkan bahwa cakupan saat ini baru berkisar di angka 63 persen.
Adapun harapan dari dilaksanakannya bimtek ini adalah terjadinya peningkatan cakupan ZNT secara signifikan. “Diharapkan dengan adanya kegiatan bimtek ini, untuk 4 tahun ke depan sehingga 2029, cakupan kita itu mendapat tambahan lebih kurang 23%. Sehingga diharapkan di akhir 2029 cakupan zona nilai tanah kita mencapai di angka 86%,” jelas Yuliana.
Selain itu, harapan dari Bimbingan Teknis ini adalah untuk memberikan pemahaman teknis kepada para pelaksana, khususnya dalam penggunaan aplikasi SiPENTA dan Sentuh Tanahku. Dengan adanya pelatihan dan supervisi yang terencana, diharapkan kualitas peta zona nilai tanah yang dihasilkan dapat ditingkatkan secara optimal dan seluruh rangkaian kegiatan dapat diselesaikan secara akuntabel serta tepat waktu.
