Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (Ditjen PPTR) Kementerian ATR/BPN menggelar rapat inisiasi kerjasama pengembangan aplikasi PANDALA (Palm and Land Cover Analysis) di Jakarta. Aplikasi berbasis kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI) ini dikembangkan sebagai inovasi untuk mendukung pemantauan lahan melalui citra satelit.
Rapat dipimpin oleh Dirjen PPTR, Jonahar, yang menekankan pentingnya optimalisasi dan efisiensi dalam Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, melalui inovasi pengembangan AI, bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Hadir pula Guru Besar Teknik Geodesi UGM, Prof. Trias Aditya Kurniawan Muhammad, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU.; Tenaga Ahli Dirjen PPTR, Sunrizal; Dosen Teknik Geodesi, Ruli Andaru; serta jajaran pejabat Ditjen PPTR.
Paparan teknis menjelaskan fungsi PANDALA dalam deteksi tanah telantar, identifikasi sawah, serta klasifikasi tutupan lahan seperti kelapa sawit, hutan, vegetasi, dan lahan kosong. Teknologi ini terhubung dengan citra satelit Sentinel yang mencakup seluruh Indonesia dan dapat diakses gratis dengan kualitas visual yang lebih tajam.
Sekretaris Ditjen PPTR, Ariodilah Virgantara, menyampaikan bahwa sebagai langkah awal, pengembangan aplikasi ini perlu difokuskan pada lokasi pemantauan prioritas sebagai pilot project. Direktur Penertiban Penguasaan, Pemilikan, dan Penggunaan Tanah, Sepyo Achanto, menilai data PANDALA penting bagi inventarisasi tanah telantar, sedangkan Direktur Penertiban Pemanfaatan Ruang, Agus Sutanto, melihat potensi besar PANDALA untuk pemantauan tata ruang secara makro maupun mikro.
Melalui rapat ini, Ditjen PPTR menegaskan komitmennya dalam memanfaatkan PANDALA sekaligus mendukung pengembangannya bersama UGM guna memperkuat pengendalian pertanahan dan penertiban pemanfaatan ruang di tingkat nasional.
Baca selengkapnya kunjungi: djpptr.atrbpn.go.id
#DitjenPPTR
#PengendaliandanPenertibanTanahdanRuang
#KementerianATRBPN
#ATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya