Magelang,Kompas86id.com – Kebebasan pers seolah masih setengah hati di tingkat daerah. Di balik jargon “sinergi dengan media”, sejumlah instansi justru terjerat dalam praktik lama: mengkotak-kotakkan wartawan berdasarkan organisasi, kedekatan personal, atau bahkan restu dari kelompok tertentu.
Fenomena itu disorot tajam oleh Asosiasi Pawarta Pers Indonesia (A-PPI) Magelang Raya. Mereka menilai tradisi pilih-pilih wartawan dalam kerja sama publikasi bukan hanya diskriminatif, tapi juga mempermalukan esensi kemerdekaan pers.
“Sudah bukan zamannya lagi pejabat atau instansi membeda-bedakan wartawan. Semua wartawan punya tugas dan karya yang sama: menyampaikan informasi bagi publik,” tegas Sekretaris A-PPI Magelang Raya, Narwan, Minggu (5/10/2025).
Menurut Narwan, Pasal 7 UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sudah jelas menyebutkan bahwa wartawan bebas memilih organisasi wartawan.
Artinya, tidak ada satu pun organisasi yang lebih tinggi atau lebih berhak atas akses informasi dibanding yang lain.
Namun, fakta di lapangan berkata lain. Masih ada pejabat yang hanya membuka pintu untuk wartawan dari kelompok tertentu, bahkan ada kabar, wartawan yang ingin kerja sama dengan dinas harus “izin dulu” pada organisasi yang dianggap dominan.
“Lucu sekaligus miris. Seolah-olah wartawan harus pakai stempel tertentu baru bisa diakui. Padahal profesi ini diukur dari karya, bukan geng,” sindir Narwan.
Ia juga menyinggung adanya oknum wartawan yang justru ikut melanggengkan praktik itu merasa paling senior dan berkuasa mengatur siapa boleh masuk, siapa dilarang meliput.
“Sehebat apa pun seorang wartawan, tanpa adab dan etika, dia justru merusak martabat profesi itu sendiri,” tandasnya.
A-PPI Magelang Raya menegaskan pihaknya menolak keras segala bentuk pengkotak-kotakan awak media.
Mereka menyebut tindakan itu sebagai tradisi usang yang harus dihentikan demi menjaga marwah profesi wartawan dan semangat kemerdekaan pers di daerah.
“Stop pengkotak-kotakan awak media! Jangan jadikan diskriminasi sebagai warisan turun-temurun,” pungkas Narwan dengan nada tegas.(A-PPI Magelang Raya)
