#HaiSobatDitjenSPPR
Jakarta — Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR) Kementerian ATR/BPN menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Komersialisasi Data Informasi Geospasial Tematik (IGT-PR)” pada Kamis (4/12). Kegiatan ini menghadirkan perwakilan Kementerian ATR/BPN serta 11 pimpinan perusahaan penyedia layanan geospasial dan teknologi.
Kepala Subdirektorat Layanan IGT Multiguna, Royger Maniur Simanjuntak, membuka diskusi dengan dengan menegaskan bahwa Data IGT-PR merupakan fondasi utama yang dibutuhkan baik oleh sektor publik maupun privat. “Data ini tidak hanya digunakan untuk penyediaan peta derivatif dan proses analisis ruang, tetapi juga menjadi pilar penting dalam mendukung administrasi pertanahan, pengambilan keputusan spasial, dan pengembangan kebijakan pembangunan,” ujarnya. Ia menyoroti tantangan utama berupa disintegrasi sistem dan terbatasnya akses publik. Kondisi tersebut membatasi kecepatan analisis dan berdampak langsung pada efektivitas perencanaan maupun investasi yang terjadi di Masyarakat.
Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Ekonomi Pertanahan, Dedy Noor Cahyanto, menegaskan bahwa skema komersialisasi akan dijalankan dengan pendekatan teknis, ekonomi, hukum, sosial, dan lingkungan. “Kita hanya perlu eksekusi. Kami ingin mendengar aspirasi mitra untuk menyusun skema yang tepat,” ujarnya.
Perwakilan berbagai Perusahaan mulai dari ID Survey, MAPID, Terralogiq, Bhumi Varta Technology (BVT), Esri Indonesia, hingga Geo Inovasi Nusantara menyampaikan secara komprehensif kebutuhan industri terhadap data geospasial yang lebih cepat, akurat, terstandardisasi, dan dapat diakses melalui satu pintu.
Baca Berita Selengkapnya :
https://djsppr.atrbpn.go.id/berita/focus-group-discussion-fgd-komersialisasi-data-informasi-geospasial-tematik-igt-pr
#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajudanModern
#DitjenSPPR
#DitjenSPPR2025
#ditjenspprberkualitas
