Puspar UGM Sebut Masjid Giok Wisata Religi Miliki Daya Tarik Tersendiri

Puspar UGM Sebut Masjid Giok Wisata Religi Miliki Daya Tarik Tersendiri

Spread the love

Nagan Raya -Suararevolusi.com

Kabupaten Nagan Raya memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata, terutama wisata religi dan sejarah. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (Puspar UGM), beberapa potensi wisata yang dapat dikembangkan di Nagan Raya, Rabu 16 Agustus 2025

antara lain :

– *Wisata Religi*: Masjid Baitul A’la atau Masjid Giok yang terletak di kompleks perkantoran Suka Makmue, serta situs-situs keagamaan lainnya.

– *Wisata Sejarah*: Situs persinggahan Cut Nyak Dien di Desa Blang Puuk, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang.

– *Wisata Alam*: Air terjun, danau, sungai, buah durian, tanaman kopi, area danau, dan area rawa gambut sebagai paru-paru dunia di kecamatan Tripa Makmur dan Darul Makmur.

– *Wisata Agro*: Hamparan persawahan dan kawasan pantai yang dapat dikembangkan.

Dengan potensi-potensi tersebut, Kabupaten Nagan Raya berpeluang besar untuk mengikuti lomba desa wisata nasional dan meningkatkan perekonomian desa melalui pariwisata. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya telah melakukan kajian dan perencanaan untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya, sehingga peluang untuk sukses dalam lomba desa wisata nasional semakin besar .

*Kriteria Lomba Desa Wisata Nasional*

Untuk mengikuti lomba desa wisata nasional, desa-desa di Nagan Raya harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:

– *Memiliki daya tarik wisata* yang unik dan menarik.

– *Dikelola oleh BUM Desa/BUM Desma* atau pihak lain yang bekerja sama dengan BUM Desa/BUM Desma.

– *Memiliki legalitas* sebagai desa wisata, minimal Surat Keputusan Kepala Desa.

– *Belum pernah menjadi pemenang* Peringkat I, II, dan III pada event penghargaan sejenis pada tingkat nasional dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

Dengan memahami kriteria dan potensi yang dimiliki, Kabupaten Nagan Raya dapat meningkatkan peluangnya untuk sukses dalam lomba desa wisata nasional.

(Ibnu amin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *